TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia berada dalam urutan tertinggi
kelima di antara negara-negara di dunia dengan konsumsi rokok sebanyak
182 miliar batang pada tahun 2002. Hal ini disampaikan Menteri
Kesehatan, Achmad Sujudi, dalam sambutan memperingati Hari Tanpa
Tembakau Sedunia, Senin (31/5), di Gedung Departemen Kesehatan, Jakarta.
Tahun ini, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia mengambil tema
“Kemiskinan dan Merokok”, untuk mengingatkan bahwa kemiskinan dan
kebiasaan merokok merupakan dua hal yang sangat berhubungan.
“Berdasarkan data Susenas, lebih dari 30 persen penduduk dewasa
mempunyai kebiasaan merokok,” papar Sujudi. Mengingat bahaya yang
ditimbulkan oleh rokok, Sujudi menilai perlu penanggulangan yang
sistematis dan terus menerus.
Wakil WHO Indonesia Frits Reijsenbach de Haan, dalam pidatonya
menyampaikan bahwa masyarakat miskin adalah kelompok masyarakat yang
paling menjadi korban dari industri tembakau, karena menggunakan
penghasilan mereka untuk membeli sesuatu yang justru dapat membahayakan
kesehatan mereka. “Berbagai penelitian membuktikan bahwa yang paling
banyak merokok adalah kelompok masyarakat miskin,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan memberikan penghargaan kepada
Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur, asuhan KH Abdullah Faqih
yang telah menetapkan wilayah pondoknya sebagai kawasan bebas rokok
sejak 20 tahun lalu.
Rina Rachmawati – Tempo News Room
Sabtu, 25 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar